Merasa Klik Dengan Calon Suami/Istri??


Setiap pasangan yang bersiap menuju hubungan yang lebih serius, tentunya dengan berbagai alasan. Salah satu alasannya yaitu karena merasa cocok atau klik dengan pasangannya tersebut. Sebelum menikah memang diperlukan pertimbangan yang matang untuk melangkah lebih jauh. Pertimbangan utama yang perlu dilakukan adalah mengenal calon pasangan hidup. Sebelum menikah saya dan suami adalah teman yang lumayan intens bertemu dan berkomunikasi. Perasaan klik antara saya dan 'dia' terjadi begitu saja. Saya merasa 'dia' adalah orang terbalik yang akan menjadi pendamping hidup saya. Sampai lebih dari lima tahun pernikahan kami ternyata hal tersebut memang benar. 
Tapi sebenarnya, sebelum menikah apa yang saya rasakan adalah dia adalah orang yang benar-benar cocok dengan saya. Dia merupakan sosok ideal untuk menjadi suami saya. Yap perkenalan lebih jauh yang hanya hitungan bulan dan rasa cinta yang membuat gelap mata, membuat saya menganggap dia adalah pria terbaik di dunia ini. (Hahahhaa kalau sekarang emang engga??😂).
Kemudian sampailah kami pada langkah awal dalam hidup kami, menikah. Tahun pertama adalah tahun yang manis. Beberapa bulan setelah menikah saya dipercaya untuk hamil anak pertama. Suami saya hampir masih seperti yang saya kenal sebelum menikah. Tahun kedua kebahagiaan kami semakin lengkap dengan lahirnya anak pertama kami. Kehidupan mulai agak berbeda. Rutinitas harian kami berdua mulai banyak bergeser dan banyak dialokasikan untuk anak kami. Banyak hal yang harus kami putuskan. Banyak hal yang harus kami sepakati. Ide dan pikiran dari dua kepala mulai terbentuk, kadang kala ide tersebut saling mematahkan dan sulit berjalan beriringan. Gesekan-gesekan kecil mulai terjadi. Tapi kami (atau lebih tepatnya suami saya) masih bisa mengatasi gesekan ini. Tahun ke dua kami ternyata kami masih melakukan penjajakan terhadap pasangan. Dua tahun menikah dan beberapa bulan sebelum menikah belum mengeluarkan karakter kami masing-masing. 
Tahun ke tiga, ke empat dan ke lima kami semakin paham dan mengenal. Saya dan suami mulai menampakan semua karakter dan sifat masing-masing. Lalu apakah sesuai dengan karakter yang saya tangkap sebelum menikah?? Perkenalan kami sebelum menikah ternyata hanya menampakan 10% karakter dan sifat kami masing-masing. Sepuluh persen tersebut adalah karakter baik yang tentunya saya harapkan terhadap suami saya. Sisanya yaitu sebesar 90% adalah kejutan bagi saya setelah menjadi istrinya. Kejutan tersebut 75% nya adalah hal yang benar-benar tidak bisa saya terima awalnya. Saya merasa karakter dan sifat suami saya bukanlah yang terbaik (awalnya). Saya sangat sering protes atas sikap dan sifat suami saya.
Hal tersebut yang saya rasakan di dua sampai empat tahun pernikahan kami. Namun, saat ini setelah lima tahun lebih hidup bersama saya merasa kami adalah pasangan yang saling mengisi bukan pasangan yang klik. Saya tau kelebihan suami saya, saya pun sangat paham kekurangan nya. Begitu pula dengan suami saya. Kami berdua saling mengisi celah kekurangan dari diri kami masing-masing. 
Menikah ternyata bukan karena dia adalah manusia terbaik yang saya temui. Menikah seharusnya adalah karena dia adalah manusia yang akan saling mengisi kekurangan dan celah dari diri ini. 
Ketika suami atau istri merasa tidak cocok dengan pasangannya. Kemungkinan hal tersebut karena mereka belum mengenal pribadi masing-masing pasangan. Komunikasi yang baik adalah kunci utama agar semakin mengenal dan paham karakter  pasangan. Ketika merasa kecewa dengan karakter yang tidak sesuai dengan harapan kita, maka harus selalu berpikir kita adalah pengisi celah darinya dan dia adalah pengisi celah pada diri kita.
Tapi selama yang dijalankan adalah satu kehidupan dengan dua kepala, maka gesekan, rasa marah, kecewa tidak mungkin hilang sama sekali. Kita perlu kembali berpikir saya memiliki kekurangan, tentunya pasangan saya juga memiliki kekurangan. Kehidupan rumah tangga harus terus berjalan. Masing-masing pribadi harus terus memperbaiki diri, saling menghargai dan tentunya saling mengingatkan. Hingga perahu yang kita dayung bersama bisa sampai ke darmaga kebahagiaan yang hakiki. 😍

Comments

Popular posts from this blog

Step by Step Bolen Pisang