Curhat: Status Gizi Anak


Bagi saya yang memiliki dua anak balita, tiga kata diatas sangat menyeramkan. Keseharian saya yaitu 24/7 mendampingi anak-anak. Idealnya segala kebutuhan anak-anak terpenuhi dengan baik. Tapi ternyata untuk urusan pemenuhan nutrisi anak bukanlah hal yang mudah (bagi saya). Alhamdulillah saya bisa membeli makanan untuk mencukupi nutrisi anak-anak saya. Nah loh?? Jadi masalahnya apa?? Masalahnya klasik, si bungsu yang baru berusia 16 bulan berat badannya irit sekali. Sejak usia 10 bulan porsi makannya sangat sedikit. Lalu apa yang sudah saya lakukan?? Hmm apa ya, awalnya saya berusaha santai, karena anak pertama juga pernah mengalami hal yang sama bahkan sampai GTM. Anak pertama saya (abang) status gizinya untuk saat ini alhamdulillah baik. Kesimpulan tersebut didapat setelah menginput data berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala di aplikasi primaku. Sebelumnya saya me-record data-data tersebut di KMS manual dan saya plot sendiri pada grafik. Sebenarnya,  berdasarkan KMS grafik pertumbuhan abang memang normal dan baik. Jadi saya tidak begitu mengkhawatirkan status gizi abang. Abang sejak berhenti ASI makannya lebih lahap dan tidurnya lebih berkualitas. Jadi sebenarnya saya tidak perlu terlalu mengkhawatirkan anak kedua saya.
Anak kedua saya (adek), saat ini berusia 16 bulan. Sejak awal, saya plot data tubuhnya ke grafik pertumbuhan. Awal pertumbuhannya sampai usia 8 bulan memang normal. Tetapi memasuki usia 9 bulan, pertambahan berat badannya sangat irit sekali. Saya sebenarnya tidak mau terlalu dipusingkan dengan hal ini, selama saya terus berusaha yang terbaik untuk adek. Berat badan adek naik, tapi tidak signifikan. Setelah saya plot di aplikasi primaku juga kesimpulannya adek kurang gizi. Sedih rasanya, saya selalu berusaha memasak berbagai makanan yang saya harap bisa dinikmati dan memenuhi kebutuhan nutrisi anak saya. Tapi entah kenapa adek tidak bisa makan dalam porsi yang sesuai dengan usianya. Adek hanya makan sedikit.
Walaupun saya pernah di posisi ini saat abang seusia adek, tapi rasa sedihnya masih sama. Perasaan menjadi ibu yang tidak becus menghantui diri saya. Kadang saya berfikir apakah saya sudah menberikan yang terbaik untuk anak-anak saya😭. Mungkin saat ini saya sedang dipengatuhi siklus hormonal (PMS), jadi lebih melankolis.
Aplikasi primaku ini sebenarnya sangat membantu bagi ibu yang memiliki anak balita, tapi untuk saat ini buat saya aplikasi tersebut sangat menyeramkan. Iya, karena saya terlalu takut dengan kenyataan. Kenyataan bahwa anak saya berstatus kuranh gizi. Walaupun dalam aplikasi tersebut menyarankan saya untuk segera berkonsultasi dengan dokter anak, tapi saya masih enggan untuk pergi ke dokter anak dimasa pandemi ini. Saya akan berusaha mencari tahu penyebab adek tidak mau makan sesuai porsinya, mungkin saya akan mencari trik lain untuk membujuk adek agar makan dengan lahap. Intinya saya akan mengeksplor kembali ritual makan adek, berusaha lebih keras agar adek mau makan.
Satu hal yang membedakan diri saya saat menangani masalah makan adek dan abang adalah saat saya mengurus abang tingkat fokus dan perhatian saya lebih baik dibandingkan dengan adek saat ini. Mungkin hal tersebut salah satu kesalahan saya dalam mendampingi adek, saya terlalu menganggap enteng. Saya keburu merasa bahwa saya sudah cukup berpengalaman mendampingi bayi. Padahal setiap anak itu unik, masalah mereka bisa berbeda bisa sama. Walaupun masalah mereka sama, tapi saya tidak bisa menyelesaikan dengan cara yang sama. Baiklah mulai saat ini, saya akan lebih fokus dan berusaha optimal untuk memenuhi kebutuhan nutrisi adek. Semoga Allah SWT mempermudah usaha saya.

Comments

Popular posts from this blog

Freon AC perlu diisi ulang??