When problem face me…



Belajar itu bisa dari mana aja, dan belajar yang paling baik adalah belajar dari apa yang pernah kita alami.. ya klasiknya disebut belajar dari pengalaman… semakin banyak usia seseorang maka akan semakin banyak pengalaman yang mereka punya dan seharusnya semakin banyak pelajaran yang mereka dapatkan.
Terinspirasi dari seorang dosen yang memiliki banyak pengalaman (sudah tua; red J), beliau memberikan pelajaran dari pengalaman yang pernah beliau alami (bapaknya bilang ini yg namanya ngelmu). Suatu ketika kami pergi ke suatu tempat konservasi ex situ di kawasan Puncak Bogor. Ya menyenangkan bukan menikmati kesejukkan dan pemandangan alam ditengah-tengah penatnya rutinitas sehari-hari, apa lagi tujuan kami tidak hanya menikmati tapi juga mendapatkan sesuatu yang lebih bermanfaat dari itu.
Ini yang saya sebut belajar yang menyenangkan tidak monoton dengar ceramah dosen dikelas atau praktikum di lab. Inilah belajar sebenarnya, dimana kita dapat berguru kepada alam dan sebenarnya dosen hanya perantara dalam proses tersebut.
Ini yang menarik dari semua yang beliau sampaikan…
Perjalanan yang kami lakukan mulai dari jalan datar, menurun dan bahkan tanjakan (naik). Ketika kami menemukan jalan menanjak, beliau menyuruh kami berjalan mundur. Ternyata sensasi berbeda dapat kami rasakan, ketika jalanan menanjak dan berjalan mundur adalah pilihan yang tepat. Karena saat itu kami merasakan kepercayaan diri yang besar saat berjalan dan tidak takut untuk terjatuh. Dan langkah yang lebih ringan kami rasakan saat berjalan mundur. Kemudian sensasi menarik berikutnya adalah ketika beberapasat  setelah berjalan mundur dan kembali berjalan maju maka sensasi yang lebih mengejutkan terjadi. Tubuh kami serasa didorong walau jalan yang kami tempuh masih tanjakan. Kemudian kami merasakan sensasi oksigen yang lebih banyak saat itu. Secara ilmiah saya belum bisa menjelaskan dengan detail. Tapi suatu saat pasti akan saya temukan jawabannya.
Dan, filosofi dari apa yang saya alami adalah seperti ini…
Kehidupan itu tidak selalu dihadapkan pada apa yang datar-datar saja, kita akan merasakan jalan menurun atau bahkan jalan tanjakan ketika kita bergerak. Ingat bergerak!!! Karena ketika kita tidak bergerak kita tidak akan merasakan apa-apa, bahkan yang kita rasakan dunia ini hanya datar-datar saja jika hanya DIAM.
Tanjakan yang kita alami saat bergerak tidak selalu menjadi masalah ketika kita memiliki orientasi berbeda untuk menghadapinya. Seperti ngelmu yang beliau ajarkan, berjalan mundur saat menanjak adalah mengambil sudut pandang berbeda untuk menghadapi suatu masalah. Dan tidak hanya itu dengan melakukan hal yang berbeda tersebut bahkan kita akan menemukan sesuatu yang baru selama perjalanan itu.

Yaa itulah ngelmu yang dimaksud, tidak akan pernah kita dapatkan di kelas atau di laboratorium, tapi kita dapatkan dari ALAM.
Dan..
Dari semua itu, begitulah kita seharusnya  menghadapi masalah..
Cari orientasi yang berbeda hingga masalah bukanlah masalah
Tetapi adalah tantangan yang menyenangkan

***Cibodas, December 14th, 2012***


Comments

Popular posts from this blog

Step by Step Bolen Pisang