GALAU detect... part1

masih ingat kan dengan kata mutiara klasik dan mendunia:
hidup adalah pilihan


flash back kehidupan dan pilihan2 yg harus dipilih
saat tahun terakhir di SMA rasanya ingin sekali cepat-cepat kuliah
saat itu keGALAUan yg saya rasakan adalah memilih universitas yg cocok dan tentunya bonafit adalah kewajiban bagi saya
entah kenapa saat itu dalam pikiran saya kuliah dikota ini bukanlah hal yg keren dan universitasnya pun sangat tidak "keren". Apalagi mengenai IPB, bagi saya (saat itu) yg tidak terlalu mengerti pentingnya pertanian untuk negara agraris, hanya dapat berpikir "ngapain kuliah pertanian? mau belajar nyangkul? jd petani? hah ga keren bgt"
tp entah apa yg Tuhan rencanakan saya ternyata tercatat sebagai Mahasiswa IPB pada tahun 2006, dengan smangat yg minim saya lanjutkan rencana Tuhan tsb. rasanya kuliah hanya sekedar menjalankan rutinitas biasa. Apa lagi di masa TPB dan tidak punya jurusan. bagaikan SMA kelas 4 dan padahal saya berekspetasi akan mendapatkan ilmu yg menjurus setelah masuk kuliah. tp ternyata kami hanya dijejali mata ajaran SMA. semangatpun semakin kendur. saya baru bisa memilih jurusan untuk tahun kedua. yah saat itu saya berkeinginan masuk departemen yg berbasis hitung2an (matematik, statistik atau ekonomi pembangunan)
satu tahun sabagai mahasiswa IPB saya menghadiahi orang tua saya dengan IPK standar, padahal syarat bisa diterima di jurusan tertentu spti ekonomi dan satistik adalah IPK yg tinggi. sebenarnya bukan syarat, tp ini lebih karena banyaknya peminat pada jurusan tersebut. sehingga setiap pemilih harus memiliki ipk tinggi untuk mendepak pemilih lain.
bagitu hari pengumuman penempatan jurusan, saya shock berat karena ternyata saya diterima di jurusan yg saya rasa sangat tidak cocok dengan kemampuan saya. BIOLOGI. dari matematika ke biologi??? saperti dua sumber cahaya yg menerangi daerah yang berlawanan arah. bagaimana bisa saya mengikutinya. namun setelah saat itu kehidupan harus tetap berjalan dengan "saya sebagai mahasiswa biologi".

sebenarnya kesan awal tidak terlalu buruk, karena pada dasarnya saya suka eksperimen. Suguhan pertama yg saya dapat di Biologi sangat eksperimen di laboratorium. kuliah biasa saja. tidak ada ketertarikan untuk mengulang pelajaran setelah jam kuliah. masalah datang ketika uts pertama di Biologi. Biologi bukan matematika. matematika dengan berlatih dan sedikit logika maka akan bisa mengerjakan soal ujian. biologi dengan waktu belajar hanya dikelas (itupun dgn tidak antusias) dan mencoba mengulang pelajaran saat akan ujian saja maka akan menjadi musibah. saat itu dalam pikiran saya biologi hanya menghapal. dan hal yg paling saya benci saat belajar adalah menghapal. dan jadilah uts pertama saya sebagai musibah pertama bagi saya di Biologi.
 hal tersebut tidak bisa saya kendalikan selama 1 tahun sebagai mahasiswa Biologi.

tahun berikutnya (semester 5). rasanya bodoh sekali jika saya masih tidak antusias dan masuk pada lubang yg sama, sedangkan bisa dipastikan masa depan saya adalah biologi. Dengan niat yg kuat saya bertekad untuk menaklukkan biologi. niat yg baik akan menghasilkan hasil yang baik. IP saya melambung tinggi. kuncinya sederhana: mencintai biologi, mencintai praktikum, dan berteman dengan orang2 rajin. saat itu mulai saya menyadari kunci utama dr semuanya adalah Rajin.
 

Comments

Popular posts from this blog

Step by Step Bolen Pisang